Jumat, 07 Oktober 2011

JAWABAN UAS PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR

JAWABAN UAS PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR
KELAS SUKABUMI
PASCASARJANA PROGRAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM ASSYAFIIYAH JAKARTA

NAMA  : NURMAYANTI
NIM     : 5520100059

1. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR MENURUT PARA AHLI :
v     Menurut Association Educational comunication and Tehnology AECT (As'ari, 2007) sumbr belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
v     Sumber belajar menurut AECT (Suratno, 2008) meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh siswa baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanyadalam situasi informasi, untuk memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata tempat.
v     Sudjana (Suratno, 2008), menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
v     Menurut Yusufhadi Miarso, sumber belajar adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan baik secara tersendiri maupun terkombinasikan yang dapat memungkinkan seseorang belajar.
v     Edgar Dale dalam Anonim (2007:5) mengemukakan sumber belajar adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang
v     Menurut Rohani (1997:53) sumber belajar (learning sources) adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar.


2. PERBEDAAN SUMBER BELAJAR DENGAN BAHAN AJAR
Dalam kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran Sering ditemukan istilah bahan ajar atau sumber belajar, sepintas kedua istilah tersebut sering di anggap memiliki pengertian yang sama. Ada dua istilah yang sering digunakan untuk maksud yang sama namun sebenarnya memiliki pengertian yang sedikit berbeda.
Apakah Sumber belajar Itu?
Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. 
Learning resources are defined as information, represented and stored in berbagai media dan format, that assists student learning as defined by provincial or local curricula. This includes but is not limited to, materials in print, video, dan software format, serta combinations of these format intended for use by teachers and students. http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/ asleares.htm January 28, 1999.(Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa atau guru.) 
Dengan demikian maka sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana untuk peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Klasifikasi Sumber Belajar
Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut: 
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya . 
b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku untuk peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar.Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya. 
c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, kebijakan, dan anggota-anggota lainnya.
d. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar. 
e. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya. 
f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat membuat peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa
 Apakah Bahan Ajar itu?
Dari uraian tentang pengertian sumber belajar pada, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru / instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa Bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.Bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan material atau bahan.
Menurut University of Wollongong NSW 2522, AUSTRALIA pada website-nya, webpage last updated: August 1998, Teaching is defined as the process of creating and sustaining an effective environment for learning. (Melaksanakan pembelajaran diartikan sebagai proses menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif .)
Paul S. Ache lebih lanjut mengemukakan tentang material yaitu: 
Books dapat digunakan sebagai reference material, or they dapat digunakan sebagai paper weights, but they cannot teach. (Buku dapat digunakan sebagai bahan referensi, atau dapat digunakan sebagai bahan tertulis yang berbobot.)


Klasifikasi Bahan Ajar
Beberapa macam Bahan ajar 
1. Media tulis, 
2. audio visual, elektronik, dan 
3. interaktif terintegrasi yang kemudian disebut sebagai medienverbund (bahasa jerman yang berarti media terintegrasi) atau mediamix. 
Sedangkan Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien mengelompokkan menjadi tiga besar, 
1. pertama auditiv yang menyangkut radio (Rundfunk), kaset (Tonkassette), piringan hitam (Schallplatte). 
2. Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut flipchart, gambar (Wandbild), film bisu (Stummfilm), video bisu (Stummvideo), program komputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan tanpa gambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung). 
3. Ketiga yaitu audio visual (audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit Bild), pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau), dan film / video. 
Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan / suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: 
a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa / guru) 
b. Kompetensi yang akan dicapai 
c. Content atau isi materi pembelajaran 
d. Informasi pendukung 
e. Latihan-latihan 
f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK) 
g. Evaluasi 
hal Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi
Semoga dengan tulisan ini dapat digunakan untuk mengecek kembali apakah pembuatan dokumen silabus dan RPP yang selama ini digunakan sudah tepat. 











3. PROSEDUR MERANCANG SUMBER BELAJAR


  1. Langkah 1,2 dan 3 (Analisis Kebutuhan)
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji berbagai persoalan yang terkait dengan perancangan sumber belajar di sekolah berdasarkan karakteristik setiap mata pelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi, baik dari sisi kompetensi yang harus dimiliki, maupun dari segi materi ataupun bahan yang akan disampaikan kepada anak didik.
Disamping itu, analisis kebutuhan didasarkan atas masukan-masukan dari para pengelola dan pelaksana pembelajaran meliputi; kepela sekolah, pengawas, guru dan sisiwa.
  1. Langkah 4 (Penetapan sumber belajar)
Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, langkah selanjutnya adalah menetapkan sumber belajar yang akan digunakan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori dan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan, kemudian menyusun konsep dan konstruknya, aplikasi serta implementasinya. Konsep dan konstruk yang telah tersusun akan dijadikan rujukan dalam menetapkan sumber belajar.
  1. Langkah 5 ( Pengembangan sumber belajar)
Pengembangan sumber belajar ini dilakukan dengan cara mengkaji dan meneliti berbagai masukan yang berasal dari penetapan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya hasil dari pengembangan tersebut dapat dijadikan bahan bagi kegiatan revisi penggunaan sumber belajar. Hasil revisi ini kemudian dijadikan bahan rujukan untuk digunkan dalam kegiatan belajar mengajar.
  1. Langkah 6 ( Evaluasi Sumber Belajar)
Kegiatan ini melihat kriteria keberhasilan dalam merancang sumber belajar dan mengevaluasi pelaksanaan penggunaan sumber belajar. Dengan evaluasi kita dapat mengamati kekurangan-kekurangan dari sumber belajar tersebut, sehingga ada suatu perbaikan mencapai sumber belajar yang lebih baik, yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang telah ditetapkan.

4.    RPP PKN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah                      : SMKN 1 Kota Sukabumi
Mata Pelajaran                     : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/semester                    XI / 1
Alokasi Waktu                     2 x 45 menit ( 1 x  Pertemuan)

Standar Kompetensi           : 1. Menganalisis budaya politik di Indonesia
Kompetensi Dasar              : 1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik
Indikator                               :
                                                   1.1.1.Pengertian budaya politik dijelaskan
                                                   1.1.2.Ciri-ciri budaya politik diIdentifikasi
                                                   1.1.3.Macam-macam budaya politik dideskrifsikan
                                                   1.1.4.Faktor penyebab berkembangnya budaya politik di daerahnya
                                                            dijelaskan
                                                   1.1.5.Perkembangan budaya politik di identifikasi
                                                   1.1.6.Budaya politik yang berkembang di masyarakat disimpulkan.


A.Tujuan pembelajaran
     Siswa dapat :
                         1.    Menjelaskan pengertian budaya poitik
2.    Mengidentifikasikan ciri-ciri budaya politik
3.    Mengidentifikasikan macam-macam budaya politik
4.    Menjelaskan faktor penyebab berkembangnya budaya politik di daerahnya.
5.    Mendeskripsikan perkembangan budaya politik
6.   Menyimpulkan budaya politik yang berkembang di masyarakat


B.Materi Pembelajarana
1.  Pengertian budaya poltik
2.  Ciri-ciri budaya politik
3.  Macam-macam budaya politik
4.  Faktor berkembangnya budaya politik di daerahnya
5.  Perkembangan budaya politk
6.  Kesimpulan tentang budaya politik yang berkembang di masyarakat 
 C.Metode Pembelajaran
Pendekatan : CTL
Metode          : Inqury, ceramah, presentasi
Strategi          : CL
Model            : Make a-match
 D.Nilai Budaya dan Karakter Bangsa 
1.Demokratis  
2.Semangat kebangsaan
3.Cinta damai  

E.Langkah-Langkah Pembelajaran


No.

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu
Ket.
1.
Kegiatan Awal
a.Appersepsi
·         Salam dan doa
·         Absen kelas
·         Guru menjajaki daya ingat siswa tentang materi sebelumnya
b.Motivasi
·  Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang pengertian budaya politik





15menit

2.
Kegiatan Inti
a.Ekspolrasi :
·  Siswa memperhatikan peta konsep yang ditampilkan lewat OHP, Power Point, atau di papan tulis, terutama tentang pengertian budaya politik
b.Elaborasi :
·  Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran melalui teknik make amatch, melalui langkah-langkah :
-          Guru menyiapkan kartu yang berisi konsep atau topik untuk sesi review
-          Setiap siswa medapat kartu
-          Setiap siswa memikirkan jawaban / soal dari kartu yang dipegang
-          Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu cocok dengan kartunya (soal dan jawaban)
-          Setiap siswa mencari dan mencocokan kartunya sebelum batas waktu  di berikan
-          Setelah satu babak karu di kocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
-          Demikian seterusnya
-          Selanjutnnya yang sudah mendapatkan pasangannya dapat menjelaskan soal dan jawaban yang mereka dapatkan.
 c.Konfirmasi :
·  Siswa menjelaskan kembali makna budaya politik di Indonesia










60 menit

3.
Kegiatan Akhir
a.        Refleksi
·  Siswa dan guru membuat kesimpulan  tentang budaya politik yang berkembang dalam masyarakat indonesia.
·  Siswa melakukan post test.
b.       Penilaian
·  Guru memberi penilaian terhadap kerja kelompok siswa
c.        Penugasan
·  Guru memberi tugas kepada siswa untuk mencari informasi berkaitan materi minggu depan.




15menit



F.Sumber pembelajaran:
1.       Modul PKn kelas XI, tim MGMP PKn prov jabar, yudistira hal 13-14
2.       Modul PKn kelas XI Erlangga hal 2-7 .
3.       Budaya Politik dan Pembangunan Ekonomi. Jakarta: LP3ES.
4.       Media massa: majalah, koran, dan internet.
  

G.Media
1.                   Papan tulis
2.                   Transparan Konsep
3.                   Alat-alat tulis
4.                   Power Point
5.                   OHP
6.                   Lembar soal

H.Penilaian
Soal dan jawaban

No.
Soal
Jawaban
skor
1
Pengertian budaya poitik
Sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat

2
Salah satu ciri budaya politik menurut Afan Gaffar
Hirarki yang tegas.

3
Macam-macam budaya politik
-Asal bapa senang
- Bapakisme


4
Salah satu faktor penyebab berkembangnya budaya politik
Situasi  kondisi dan tingkat pendidikan dari masyarakat itu sendiri.

5
Budaya politik yang muncul pada masa orde baru
Neo patrimonia lisme

                                                                                                                                                      

Kriteria Penilaian

Sangat baik            4
Baik                         3
Cukup Baik            2
Kurang Baik           1

Pensekoran :   
Kriteria hasil Penilaian
                        
13-16=  sangat baik,            9-12=  Baik,             5-8=  cukup Baik,           0-4    kurang Baik



   Mengetahui,                                                                                                   Sukabumi    Juli 2011
    Kepala SMK Negeri 1                                                                                       GuruPKn,                   


5. Jika saya sebagai seorang pemangku kebijakan dibidang pendidikan di kota Sukabumi, saya tentu sangat memahami kondisi dan program apa yang akan saya lakukan terkait dengan peningkatan kualitas pendidikan yang berorientasi pada pengembangan sumber belajar di kota Sukabumi.
Ada 3 (tiga) program yang harus saya lakukan, yaitu :
Pertama,  menyamakan persepsi di seluruh unsur pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat terkait, bahwa pemanfaatan sumber belajar yang optimal akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk itu perlu diadakan work shop atau bentuk pertemuan lain yang membahas  kondisi dan peta sekolah yang ada di kota Sukabumi.
Kedua, membuat kebijakan berupa aturan tertulis mengenai kewajiban pemenuhan 8 (delapan) standar nasional pendidikan, terutama terkait sumber belajar. Misalnya : Sekolah wajib mempunyai perpustakaan yang memadai sebagai salah satu sumber belajar, mempunyai lingkungan yang berfungsi sebagai sumber belajar yang nyaman, pembelajaran yang menggunakan aneka sumber belajar dengan ICT yang memadai) sehingga tidak terjadi kesenjangan antara pembelajaran verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit. Untuk itu perlu dibentuk team dengan mengoptimalkan kerja pejabat yang ada seperti pengawas,  dengan melibatkan komite sekolah.
Ketiga, melakukan evaluasi secara berkala tiap semester, dengan memberikan reword kepada peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan yang berprestasi, dan dipublikasikan, tentunya dengan cara yang baik dan elegan. Misalnya dengan pemberian penghargaan serta percepatan sertifikasi bagi pendidik, dan pemberian penghargaan serta kenaikan atau jabatan bagi tenaga kependidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar